sejak pertama kali skubek ‘digelontorkan’ oleh pabrik garputala ane melihat pengendaranya rada alay!! hehehe… maaf bro sebelumnya.. ane juga pengendara mio juga! 😀

iya.. sebelumya memang g tahu…. karena belum pernah nyoba tu motor! nah setelah ibunda beli mio SW merah marun, ane nyoba.. wah ternyata klo g diplintir gasnya g jalan!! sekarang ane jadi alay juga!! :mrgreen: dan ternyata itu bukan ‘alay’ tapi kalau tidak diplintir memang g mau jalan.. itu style nya ternyata! hehehe 🙂

beragam kemmudahan ane rasakan dalam motor matik ini.. sampai suatu saat waktu dijalan raya tanpa sadar menyalip motor supra 125! rada kencang sedikit lah!! hehe nah saat beradu kecepatan dijalan(jangan dicontoh bro 😳 ) saat berakselerasi tak akui supra 125 jagoan, tapi saat ngoper/perpindahan gigi, mio ane lebih dapat diandalkan!

maaf bro smua.. motor mio ane tidak layak dipublikasikan! rada remuk!!

saya sendiri bingung! ternyata, ada hal yang menjadi faktor keunggulan mio pada khususnya dan matik lain pada umunya! tranmisinya!

tranmisi jenis CVT ini memang bagus untuk semua putaran mesin, dari kecepatan rendah sampai atas!! sehingga rider tidak perlu repot saat akselerasi!!

ini adalah bendolan disisi kiri skubek! 😀

CVT tersebut berada pada bendolan tersebut! nah ini transmisi sekalian rantai dan kopling! ringkas bukan??

dua posisi dapa kecapatan berbeda!

nah dua posisi diatas merupakan posisi belt atau rantai CVT saat kecepatan rendah atau tinggi! nah dari sini gear yang fleksibel ini secara bertahap mengecil atau membesar! secara tidak sadar kita naik motor dengan transmisi tipe rapat! close ratio!

tampilan close ratio

nah ini salah satu close ratio yang dipakai motor transmisi manual khusunya motor sport!!!

NB: close ratio merupakan perbandingan gigi yang tidak terpaut jauh dari gear 1 dan gear 2 atau selanjutnya. jadi efeknya adalah RPM mesin akan lebih konstan saat perpindahan gear!