saat membaca salah satu koran lokal, saya membuka-buka halaman demi halaman. melihat judul-judul yang dibuat menarik dan menantang para pembaca untuk penasaran. tetapi karena saya mencuri curi waktu untuk membaca koran  ini, saya secepat kilat membaca head line -nya saja. tetapi saat saya beralih kehalaman selanjutnya saya menemukan:

wah ini, bagus bukan? khususnya buat warga otomotif indonesia, ini motifasi bagi kita semua. dengan cara ini pejabat sebagai public figure yang naik esemka maka nama esemka juga ikut terdongkrak. sekarang kitaa fikir bersama, apa mungkin pihak produsen kendaraan memberikan “bantuan” saat seorang calon pebajat?? mungkin dan sangat dimungkinkan, kenapa?? karena itu ada balasan dari pejabat tersebut kepada produsen kendaraan. dengan memakai kendaraan nya sebagai mobil dinas yang akan dibeli oleh pemerintah.

apa ini bagus?? saya rasa tidak, ini telah mencorang kendaraan buatan dalam negeri. pejabat enggan menggunakan mobil dalam negeri. mungkin karena kualitasnya, tetapi pasti disesuaikan. pasti ada jalan ko.. tetapi pejabat lebih memilih merek negara lain. pejabat sudah tidak sesuai dengan kemauan rakyatmya, ini salah satu indikasinya..

mari kita berangan-angan, berapa banyak mobil dinas yang dipakai instansi-instansi dinegara ini?? banyak sekali… satu kecamatan saja bisa terdiri dari 20 instansi, bila ada 2 mobil dinas esemka disitu maka ada 40 mobil esemka yang akan terjual. jadi embel embel SMK pasti BISA benar benar berjalan(ini salah satu program mendiknas, tetapi orang mendiknas g mau pakai mobil esemka) ironis bukan??

untuk bapak SBY, indonesia memiliki banyak potensi, baik roda empat ataupun roda 2, tolong ini disalurkan dengan terarah dan berkesinambungan, kita (rakyat butuh perjuangan bapak SBY dan seluruh jajarannya)tidak hanya pidato yang sahdu. kita tidak butuh itu. kita butuh perbaikan secara nyata dan konsisten. kalau tidak mau Indonesia menjadi negara BABU dimata negara lain..

tetap sehat tetap semangat.